Jumat, 15 Oktober 2010

Merubah Kebiasaan Yang Tidak Biasa

       Kebiasaan adalah sesuatu pekerjaan atau aktifitas yang dilakukan secara continue dan melalui proses pengulangan. Dari hal – hal kecil yang sering dilakukan dapat menghasilkan suatu kebiasaan yang menerap secara tidak sadar di tubuh manusia. Kebiasaan ini ada yang dua kategori yaitu kebiasaan negatif dan kebiasaan positif.
 
      Pada kasus kebiasaan negatif biasanya adalah hal -hal yang disenangi dan membuat rasa nyaman pada seseorang namun rasa nyaman ini berlebihan ,maka jika rasa nyaman ini belebihan dapat menimbulkan hal – hal yang merugikan contohnya bila seseorang bermain game dalam waktu yang lama hal ini memang menyenangkan tapi jika terlalu lama hasilnya hanya membuang – buang waktu yang seharusnya dapat diisi oleh kegiatan yang bermanfaat atau produktif. Dalam kasus ini banyak sekali orang yang terjebak dengan kebiasaan buruk atau negatif ini dan tidak mudah untuk merubah kebiasaan – kebiasaan tersebut hal ini karena rasa nyaman tadi.

       Kebiasaan positif hampir sama dengan kebiasaan negatif namun perbedaannya adalah sangat sedikit orang yang mampu melakukan hal ini karena lebih sedikit rasa nyaman yang dirasakan padahal kebiasaan ini banyak memberikan manfaat yang sangat besar contohnya adalah kebisaan berolahraga, tidak banyak orang yang mau berorahraga dengan alasan sibuknya aktifitas harian dari seseorang tapi jika kebisaan ini dapat dilakukan dengan maksimal hasilnya adalah rasa semangat dan sehat yang dapat mendukung aktifitas – aktifitas tersebut. Kebiasaan positif sama dengan kebiasaan negatif yaitu tidak mudah untuk merubah suatu kebiasaan yang telah mendarah daging pada seseorang.
       Berbicara tentang kebiasaan penulis mempunyai sedikit cerita tentang kebiasaan ini yang mungkin dapat menjadi motivasi para pembaca. Cerita ini adalah pengalaman pribadi penulis tentang kebiasaan membaca kitab suci Al-qur’an, hal ini bisa dikatakan bergerak dari posisi nyaman yang berlebihan  yang membuang waktu dengan sia -sia tadi menuju arah menggunakan waktu dengan produktif.



       Membaca kitab suci Al-qur’an adalah suatu kegiatan yang dapat dikatakan wajib, yang setidaknya adalah hal yang dilakukan sebagai rasa syukur dari seorang hambaNya kepada Sang Pencipta.Membaca Al-qur’an sangat banyak sekali cobaannya tidak hanya dirasakan oleh penulis bahkan setiap orang pun memiliki perasaan yang sama, salah satu cobaan terbesar adalah rasa malas.
       Pertama memasuki bangku kuliah adalah hal yang sangat menyenangkan karena dapat menemukan hal – hal yang menarik sehingga bermain dan berkumpul dengan teman menjadi priorotas penulis. Sehingga  membaca kitab suci sangatlah jarang dilakukan penulis karena disibukan dengan nongkrong bersama teman – teman, dalam seminggu bisa dikatakan hampir tidak pernah menyentuh Al-qur’an. Suatu ketika penulis iseng ikut – ikutan organisasi keagamaan disinilah proses perubahan kebiasaan tersebut.
       Dalam organisasi keagaaman tersebut ada kebiasaan membaca Al-qur’an setiap harinya, bisa dikatakan diwajibkan hal ini untuk menjaga  ruhi’yah atau bisa dikatakan menjaga hati dan keimanan dari seseorang. Penulis merasakan keberatan atau banyak mengeluh dengan kebiasaan tersebut dikarenakan merasa target perharinya begitu berat yaitu 0.5 – 1 Juz perhari. Namun sudah menjadi komitmen untuk mencoba berubah sehingga hal tersebut dijalani dengan penuh pengorbanan yang tidak mudah.

       Awal – awal untuk membaca setengah halaman saja penulis merasa sangat berat, sempat ada fikiran untuk keluar organisasi tersebut, tapi ada perasaan yang aneh yang membuat penulis tetap ingin berada diorganisasi keagamaan tersebut. Sempat ditengah – tengah proses ini berhenti dalam membaca Al-qur’an namun tidak lama hanya beberapa minggu. Singkat cerita hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun terlewati tanpa terasa sudah hampir tiga tahun hingga saat ini pekerjaan atau aktifitas membaca Al-qu’ran ini sudah menerap dengan tanpa sadar, saat ini penulis sudah tidak terlalu merasa keberatan dengan kewajiban tersebut walaupun tidak setiap hari masih ada bolong – bolongnya namun selau diusahakan untuk setiap hari membaca Al-qur’an, sekarang penulis dapat membacanya hingga dua lembar perhari.
        Kisah diatas adalah suatu contoh dalam kehidupan sehari –hari yang merubah suatu kebiasaan yang sebelumnya suka bermain dan nongkrong berlebihan dan sekarang hal tersebut sudah sedikit demi sedikit dikurangi dan kebiasaan baru yang di bentuk adalah kebiasaan membaca kita suci Al-qur’an, yang dimana untuk melakukan suatu kebiasaan baru membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit dan mudah, tapi walaupun hal –hal tersebut sulit dengan proses pengulangan hal yang berat tersebut lambat laun sedikit demi sedkit mulai mendarah daging dengan tanpa sadar. Harapan pribadi penulis adalah semoga cerita ini dapat bermanfaat bagi orang banyak dan khususnya untuk penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar